Senin, 26 November 2012

Pada Bulan Merah, Akankah Kau Pulang?

Cerpen: Fakhrunnas M. A. JabbarPelataran kecil di tepi laut itu kian rapuh dan ringkih. Ombak kecil masih berlarian. Saling mendahului dan berpacu. Teritip bertumbuh di tiap-tiap tiang kayu. Saling berhimpitan. Bak ukiran yang terpahat sendiri. Lengkung-lengkung berwarna hitam dan abu-abu di tiang-tiang itu membentuk mosaik yang begitu elok.Di sela-sela mosaik itu selalu kulihat kilau kenangan bermunculan. Sekelebat wajah Zaini menyembul dengan...

Di Balik Jendela

Brak!!!Klik!!!Suara pintu berdentum keras di belakangku, diikuti suara anak kunci diputar. Pintu dikundi dari luar. Aku menarik napas panjang. Tanda kelegaan yang luar biasa. Beberapa detik kemudian aku masih terdiam, menunggu keadaan benar-benar aman.Sret... sret... sret... suara sandal yang di seret menjauh dari pintu menyakinkanku bahwa bahwa pemiliknya sudah pergi. Kuayun langkah mendekati Alya, putri kecilku. Dia duduk di sudut. Meringkuk...

Kamis, 22 November 2012

Pengalaman Mengobati Putri Penguasa Gaib Bukit Zamzaya

Oleh :Agus SiswantoKisah ini tergolong aneh. Selain sulit di terima akal sehat, juga jarang terjadi pada manusia. Tapi pada kenyataannya, kisah ini memang benar-benar terjadi. Sebagaimana dituturkan Ki Joyo Agung kepada Misteri.* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * KISAH ini terjadi pada saat aku sedang berdzikir selepas melaksanakan shalat tahajjud. Entah kenapa, malam itu udara terasa panas, sehingga untuk melanjutkan dzikir, telah membuatku...

Dua Wanita Meninggalkan Aku

Rani tidak salah. Yang salah adalah aku karena telah menduakannya. Aku tahu sejatinya cintaku telah tertambat dengan Ria, wanita yang aku kenal selama empat tahun, tapi aku malah membagi cintaku dengan wanita lain. Akhirnya aku harus kehilangan dua wanita yang kusayangi itu. Kini hanya penyesalan yang tiada habisnya. Sekilas Kisah Jodoh tadi dituturkan Saudara Anton yang tiga bulan lalu harus kehilangan dua wanita yang dicintainya, hal itu dikarenakan...

Rabu, 21 November 2012

Cinta Merdeka

Cerpen: Maspril AriesKata-kata perintah yang berwibawa dari Kapten Pandji tadi siang masih bergaung di telinga. Gemanya bermain-main dalam gendang telingaku bersama hembusan angin malam yang dingin. Di depanku Sersan Musa melangkah sambil membungkukan badan mendekati dinding tinggi yang catnya sudah luntur dan berlumut* * * * * * * * * * * * * * *Perintah Kapten Pandji tadi siang bermain di batok kepalaku. "Sersan Tanto, kamu bersama Sersan Musa...

Janji Setia Hanya di Bibir

Janji tinggal janji.” Ungkapan itu cocok untuk kisah cinta yang dialami Weni. Tono, kekasihnya telah berbohong. Janji setia dan akan menikahi Weni, tidak pernah ditepati. Bahkan di depan mata Weni, Tono berduaan dengan wanita lain.Sejak memutuskan berpisah dengan Tono enam bulan lalu, Weni berusaha betul-betul melupakan Tono. Weni tidak ingin terpuruk dalam kesedihan karena sudah dikhianati. Toh tidak ada gunanya juga aku, berlarut dalam duka.Mundur...