Jumat, 28 Desember 2012

Hening di Ujung Senja

Cerpen: Wilson NadeakIa tiba-tiba muncul di muka pintu. Tubuhnya kurus, di sampingnya berdiri anak remaja. Katanya itu anaknya yang bungsu. Kupersilakan duduk sambil bertanya-tanya dalam hati, siapa mereka berdua?”Kita teman bermain waktu kecil. Di bawah pohon bambu. Tidak jauh dari tepi Danau Toba,” katanya memperkenalkan diri. Wau, kataku dalam hati. Itu enam puluh tahun yang lalu.Ketika itu masih anak kecil, usia empat tahun barangkali. ”Ketika...

Kabut Neraka

Cerpen: DanartoTubuh-tubuh dilumatkan, rumah-rumah dikunyah-kunyah. Pasar-pasar dihancurkan, masjid yang indah diledakkan. Apa saja yang tegak di atas tanah harus dilumatkan dari penciuman bumi, dari arang kehidupan, demi wajah dan kemenangan. Permusuhan antara Sunni lawan Syiah semakin membara ketika tiba-tiba di Baghdad, Irak, muncul kabut hitam pekat yang besar sekali, diam tak bergerak, mengambang di udara. Golongan Sunni menganggap kabut hitam...

Pohon Zakaria

Cerpen: Dadang Ari MurtonoIa tidak tahu kenapa bapaknya mengikuti Zakaria. Ia masih kecil benar ketika itu. Bapaknya berkata sebelum berangkat. "Nanti kalau bapak sudah pulang, kita main petak umppet lagi." Dan ia menunggu. Apakah bapaknya juga menjanjikan hal yang sama kepada ibunya? Apakah bapaknya juga akan mengajak ibunya bermain petak umpet? Namun sepanjang ingatannya, ibunya tidak pernah suka bermain petak umpet. Ibunya akan selalu memanggilnya...