
Cerpen: Ferry Hardono
Sesungguhnya hatiku bimbang. Baca… jangan… baca… jangan…. Aku tahu bahwa aku tak boleh membaca buku harian orang lain. Walaupun itu milik sahabatku sendiri. Tapi kupikir… tak apa-apa kalau buku itu kubaca. Toh selama ini tak ada rahasia di antara kami berdua. Dedi selalu menceritakan semua rahasianya kepadaku, dan begitu pula sebaliknya denganku. Paling-paling isi buku itu semua hal yang sudah kuketahui. Kecuali… sikap aneh...