Selasa, 27 Agustus 2013

Bambu Gila Permainan Mistis dari Ternate

Bambu Gila Permainan Mistis dari Ternate

Teriakan KRT Ruspudio Dipuro bagai perintah bagi sebatang bambu, untuk mulai bergerak mengikuti dupa yang bernyala yang berada di tangannya. Diiringi bunyi gamelan Bali yang membahana memecah kesunyian malam Pantai Sanur. Bambu sepanjang tujuh ruas itu sangat sulit dijinakkan. KRT Ruspudio Dipuro tak bedanya pawang “bambu ghaib” tersebut. Bahkan ketika dipeluk orang-orang bertenaga kuat sekalipun. Misal enam pencalang, sekuriti adat Bali yang kekar-kekar. Mereka seperti diayun oleh bambu yang tak begitu besar itu.

Bara Masuwen, begitulah nama bambu gila itu. Juga nama pertunjukkan rakyat, khas Maluku Utara, kali itu dipertontonkan di panggung Gebyar Alternatif Gelar Budaya Pemersatu Bangsa. Merupakan bentuk pertunjukan tertua rakyat yang bersifat ritual. Mencerminkan sifat kegotong royongan dan ciri keseharian rakyat di Maluku Utara.

Awal sejarahnya berasal dari hutan bambu terletak di kaki Gunung Berapi Gamalama, Ternate, Maluku Utara. Sejumlah pemuda semula mencari bambu di kawasan ini untuk mengadakan permainan bambu gila. Sengatan matahari dan tajamnya sisi batu yang menghitam, bukan penghalang langkah mereka. Tetap bersemangat mencari sebatang bambu, yang bisa memberi hiburan bagi rakyat sekampung. Sesampai di rumpun bambu, mereka tak lupa meminta izin dari sang pemilik, agar merelakan sebatang bambunya.

Setelah dipilih, bambu pun ditebas. Dibersihkan dan diperiksa kelayakannya untuk menjadi bahan pertunjukan bambu gila. Penghitungan ruas harus dilakukan dengan cermat. Pawang bambu itu, KRT Ruspudio Dipuro berasal dari Jogyakarta. Pria ini pernah mempelajari bambu gila ketika berada di Ternate. Menurutnya, keahlian ini tidak bisa diajarkan kepada orang yang tidak sedarah. Dulunya kepiawaian seorang pawang dalam pertunjukan Bara Masuwen, digunakan untuk menghadapi musuh dalam peperangan. Tetapi berkat keuletan KRT Ruspudio ilmu itu bisa dipelajari dan digelar di luar Ternate. Bahkan kali itu juga dibantu seorang supranatural dari Bali yakni Made Bayu Topeng.

Para penguasa Kesultanan Ternate sebelumnya juga sering memanfaatkan pawang Bara Masuwen untuk membawa perahu yang sudah dibuat di gunung, ke pinggir pantai. Zaman sekarang, selain untuk pertunjukan, ilmu Bara Masuwen ini sering digunakan untuk membantu memindahkan kapal yang kandas.

Sebelum permainan dimulai, doa pun dipanjatkan, memohon izin dari Sang Pencipta. Aroma kemenyan atau pun dupa dibawa asap pada ujung suluh, mulai membuat bambu bergoncang. Tak pelak lagi, para pemegang bambu gila ini, mulai mengerahkan tenaganya mempertahankan posisi, agar tak mudah dikalahkan tujuh ruas bambu.

Bara Masuwen adalah bagian pertunjukan hiburan ala kampung yang masih mendapat perhatian di Ternate. Sebuah keahlian dari dunia ghaib, yang dijadikan hiburan bagi masyarakat negeri pulau ini. Hiburan ini juga menyeberangi laut dan dipopulerkan oleh KRT Ruspudio seorang abdi dalem dari Kraton Surakarta, meski bertempat tinggal di Kotagede Yogyakarta.

Kekuatan tarian bambu gila ini bukan main. Kalau tidak dijaga oleh beberapa pembantu pawang para pembawa bambu gila ini bisa dibuat puyeng. Selama hampir tiga puluh menit, enam pembawa bambu gila ini diajak mengitari lapangan seluas 50 meter persegi. Ayunan yang mengikuti irama gamelan, awalnya pelan. Tetapi kemudian menjadi kian keras sehingga membuat mereka yang memegangnya kewalahan mempertahankan posisi pegangannya.

Di akhir pertunjukan bambu yang tadinya dibawa seorang saja kuat, ketika dilepaskan bagai besi berton-ton beratnya, sehingga sang pawang tak kuasa membawanya, sehingga terlihat sempoyongan untuk menahan bambu yang telah diletakkan di tanah. Dan uniknya meski sudah selesai daya ghaib dari bambu itu tidak mau lepas kalau tidak diberi makan api. Oleh karena itu dibuatlah api dari kertas yang dibakar. Dan sang pawang pun melahap api dengan telapak tangannya tanpa dilambari pengaman. Dan sirnalah isi bambu itu dan kemudian sang pawang lemas kelelahan. (ety/dbs)

Sumber: Palembang Post

Bambu Gila Permainan Mistis dari Ternate
Bambu Gila Permainan Mistis dari TernateBambu Gila Permainan Mistis dari Ternate

Senin, 26 Agustus 2013

Misteri Angka 13

Misteri Angka 13

DI seantero dunia terdapat bermacam-macam kepercayaan, mitos dan legenda, yang tidak terhitung banyaknya. Bagi kaum rasionalis, kepercayaan-kepercayaan orang-orang tua ini seharusnya ikut mati sejalan dengan modernisasi yang merambah seluruh sisi kehidupan manusia. Namun demikianlah yang terjadi? Ternyata tidak.

Di dalam tatanan masyarakat modern, kepercayaan-kepercayaan tahayul ini ternyata tetap eksis dan bahkan berkembang dan merasuk ke dalam banyak segi kehidupan masyarakatnya. Kepercayaan-kepercayaan ini bahkan ikut mewarnai arsitektural kota dan juga gedung-gedung pencakar langit.

Sebagai contoh kecil, di berbagai gedung tinggi di China, tidak ada yang namanya lantai 13 dan 14. Menurut kepercayaan mereka, kedua angka tersebut tidak membawa hoki. Di Barat, angka 13 juga dianggap angka sial. Demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya. Kalau kita perhatikan nomor-nomor di dalam lift gedung-gedung tinggi dunia, Anda tidak akan jumpai lantai 13. Biasanya, setelah angka 12 maka langsung loncat ke angka 14.

Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14. Fenomena ini terdapat di banyak negara dunia, termasuk Indonesia. Mengapa angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepercayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabbalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Firaun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya.

Terlebih oleh kaum Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia. Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah.

Di Marseilles, Perancis Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi), sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.

Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King).

Penyisipan simbol angka 13 terbesar sepanjang sejarah manusia dilakukan kaum ini ke dalam lambang negara Amerika Serikat. The Seal of United States of America yang terdiri dari dua sisi (Burung Elang dan Piramida Illuminati) sarat dengan angka 13. Inilah buktinya: 13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David, 13 garis di perisai atau tameng burung, 13 daun zaitun di kaki kanan burung, 13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun, 13 anak panah, 13 bulu di ujung anak panah, 13 huruf yang membentuk kalimat Annuit Coeptis, 13 huruf yang membentuk kalimat E Pluribus Unum, 13 lapisan batu yang membentuk piramida dan 13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.

Selain menyisipkan angka 13 ke dalam lambang negara, logo-logo perusahaan besar Amerika Serikat juga demikian seperti logo McDonalds, Arbyss, Startrek. Com, Westel, dan sebagainya. Angka 13 bisa dilihat jika logo-logo ini diputar secara vertikal. Demikian pula, markas besar Micosoft disebut sebagai The Double Thirteen atau Double-13, sesuai dengan logo Microsoft yang dibuat menyerupai sebuah jendela (Windows), padahal sesungguhnya itu merupakan angka 1313.

Uniknya, walau angka 13 bertebaran dalam berbagai rupa, bangsa Amerika rupa-rupanya juga menganggap angka 13 sebagai angka yang harus dihindari. Bangunan-bangunan tinggi di Amerika jarang yang menggunakan angka 13 sebagai angka lantainya. Bahkan dalam kandang-kandang kuda pacuan demikian pula adanya, dari kandang bernomor 12, lalu 12a, langsung ke nomor 14. Tidak ada angka 13. (net)

Sumber: Palembang Post

Minggu, 18 Agustus 2013

10 Sosok Pencabut Nyawa

Dalam setiap kepercayaan, selalu ada sosok yang diyakini sebagai pengakhir kehidupan. Psychopomp --- istilah ini dipakai secara umum, berasal dari kata Yunani "psuchopompos" yang berarti: panduan jiwa. Ujudnya bermacam-macam sesuai keyakinan yang dianut pada agama, wilayah sosial, serta jaman yang mengikuti.

Sejak jaman Mesir kuno hingga abad modern, psychopomp hadir dengan julukan tertentu. Ia bisa berupa roh, iblis, bahkan dewa. Apa saja psychopomp dalam sejarah manusia? Kita lihat daftarnya.

1. Grim Reaper


10 Sosok Pencabut Nyawa

Nama ini boleh jadi paling populer sedunia karena dikenal banyak orang. Pemakaian sosoknya yang menyeramkan --- tengkorak berjubah hitam membawa sabit --- di berbagai media industri (musik, seni rupa, buku, dan propaganda lainnya) membuatnya semakin terkenal. Konon, Grim Reaper mulai digambarkan sebagai pencabut nyawa sejak abad kelima belas.

Berbagai versi berkembang tentang cara mengambil jiwa manusia. Misalnya saja, ia bisa membunuh hanya dengan menyentuh seseorang dengan jarinya. Kadangkala juga digambarkan bahwa kita bisa melakukan proses tawar-menawar nyawa dengan Grim Reaper. Dalam "The Seventh Seal" diceritakan seorang ksatria bertanding catur dengannya dan jiwalah yang menjadi taruhannya.

2. Anubis



10 Sosok Pencabut Nyawa

Anubis (yang kemudian digantikan oleh Osiris sebagai psychopomp Mesir) juga cukup populer. Rupanya sebagai dewa berkepala srigala yang bertugas membimbing jiwa-jiwa yang mati menuju Duat --- dunia bawah Mesir --- untuk menjalani peghakiman.

Dalam kepercayaan Mesir kuno, Anubis akan mengawasi proses penentuan ini, yaitu saat hati seseorang ditimbang dengan bulu. Jika ternyata hati seseorang lebih berat dari bulu, maka Anubis akan memberikannya pada Ammit, setan yang akan memakan manusia tersebut.

3. Azrael



10 Sosok Pencabut Nyawa

Inilah sosok malaikat maut yang diakui keberadaannya oleh penganut agama samawi --- Islam, Kristen, Yahudi. Tentu dengan pelafalan yang berbeda-beda, seperti misalnya kita kenal dengan Izrail dalam Islam. Sosok Azrael/Izrail yang akan mengambil setiap jiwa manusia saat mati untuk dikembalikan keada Sang Pencipta.

4. Hermes



10 Sosok Pencabut Nyawa

Hermes sebenarnya dewa Yunani yang bertugas di dunia perdagangan, pencurian, sekaligus dunia oahraga (atlet). Uniknya, ia juga bertugas memimpin jiwa-jiwa orang mati ke gerbang Hades, yakni dunia orang mati. Di tempat ini Charon telah menunggu dan membawa jiwa tersebut masu ke dalam Hades.

5. Thanatos



10 Sosok Pencabut Nyawa

Selain Hermes, dalam mitologi Yunani juga mengenal sosok Thanatos. Ia sangat dibenci oleh semua manusia karena sangat kejam dan tak kenal ampun. Thanatos biasanya digambarkan sebagai seorang pemuda bersayap, membawa pedang, dan secara universal serupa dengan saudaranya, Hypnos, dewa tidur.

6. Charun



10 Sosok Pencabut Nyawa

Dalam mitologi Etruscan (era antara Yunani dan Romawi), sosok pencabut nyawa "Demon of Death" adalah Charun. Kerap digambarkan juga sebagai Vanth, penguasa dunia bawah. Menurut kepercayaan, Charun akan datang pada setiap orang yang siap mati, lalu memukul kepala dengan palu sampai mati. Selain itu, Charun juga bertugas memukul jiwa orang jahat di dunia bawah selama-lamanya.

7. Xoloti



10 Sosok Pencabut Nyawa

Inilah pencabut nyawa dalam kepercayaan Aztec. Yakni dewa petir yang membimbing jiwa yang mati ke Mictian, dunia bawah. Digambarkan juga, Xoloti membawa api dari neraka bagi manusia. Bentuk Xoloti serupa manusia berkepala anjing.

8. Charon



10 Sosok Pencabut Nyawa

Jika Charun dalam mitologi Etruscan, yang satu ini, Charon muncul dalam kepercayaan Yunani. Tugasnya mengangkut jiwa-jiwa yang mati menyeberangi sungay Styx (kebencian) dan Acheron (nyeri). Uniknya, jiwa mati yang diangkut dalam "perahu" milik Charon harus membayar. Karena itu, setiap orang yang meninggal di jaman Yunani biasanya ada koin di dalam mulut almarhum. Masalahnya, bila jiwa yang mati tidak membayar Charon maka harus menikmati perjalanan jauh selama seratus tahun.

9. Mercury



10 Sosok Pencabut Nyawa

Sosok dewa Mercury bisa dibilang sangat mirp dengan Hermes. Namun Mercury lebih dikenal dalam mitolagi Romawi. Pekerjaan Mrkurius adalah membimbing jiwa setelah kematian ke Avernus, sebuah kawah di Italia yang menjadi pintu masuk ke dunia bawah Romawi.

10. Valkyrie



10 Sosok Pencabut Nyawa

Bagi yang pernah main game online Ragnarok mungkin mengenal sosok ini. Valkyrie dikenal dalam mitologi Norse, sosoknya sebagai dewi cantik di atas kuda terbang. Biasanya terlihat di medan peperangan, maklum bangsa Viking sangat gemar bertempur. Valkyrie akan membawa jiwa-jiwa yang mati ke Valhalla, tempat yang akan merubah jiwa yang mati tersebut menjadi einherjar (pejuang tunggal) dan menunggu terjadinya Ragnarok. (*)

Sumber: Misteri Edisi 652 Tahun 2013

7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

Topeng-topeng menyeramkan di bawah ini mungkin sudah pernah Anda lihat. Bentuknya yang aneh dan menyeramkan membuat banyak orang ogah mendekatinya. Namun ternyata, topeng-topeng menyeramkan ini memiliki sebua kisah unik yang tidak bisa dilewatkan.

1. Barongan (Reog) Ponorogo



7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

Dalam pertunjukkan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk kertabhumi, dan di atasnya dtancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan meggunakan giginya.

2. Ganongan (Topeng Bujang Ganong)



7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa di tunggu-tunggu oleh penonton khususnya anak-anak. Bujang Ganong menggambarkan seorang sosok Patih Muda yang cekatan berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sati.

3. Barong Bali



7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata.

4. Jigsaw Mask



7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

Karakter Pembunuh Jigsaw diperkenalkan dalam film 2004 Saw melalui karakter Dr Lawrence Gordon yang menceritakan pembunuhan pertamanya. Jigsaw digambarkan sebagai orang misterius yang menculik orang-orang yang ia lihat sebagai membuang-buang hidup mereka dan upaya untuk "menyelamatkan" mereka. Hal ini dicapai dengan pemberian tes tdak manusiawi yang terdiri dari berbagai perangkat mekanik dicurangi atau melukai atau membunuh subyek atau korban lain jika tidak selesai dalam jangka waktu tertentu. Berbeda dengan pembunuhan lain, Jigsaw tidak benar-benar membunuh rakyatnya; tujuan perangkap adalah untuk melihat apakah subyek memiliki kemauan untuk bertahan hidup, dan dengan demikian menimbulkan trauma psikologis yang cukup untuk mata pelajaran untuk menghargai hidup mereka dan menyelamatkan diri mereka sendiri dari setan.

5. Vendetta Mask



7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

V for Vendetta adalah sepuluh edisi buku komik seri yang ditulis oleh Alan Moore dan diilustrasikan kebanyakan oleh David Lloyd, terletak di dystopian masa depan Inggris bayangkan dari tahun 1980 sampai sekitar 1990-an. Sebuah misterius bertopeng revolusioner yang menyebut dirinya "V" bekerja untuk menghancurkan totaliter pemerintah, sangat mempengaruhi orang yang dia temui. Warner Bros melrilis sebuah film adaptasi dari V for Vendetta pada tahun 2005.

6. Topeng Mick Thomson Sklipnot



7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

Bagi penggemar musik metal, mungkin nama Sklipnot bukanlah hal asing yang belum pernah didengar. Ya, Anda benar. Sklipnot merupakan adalah sebuah band metal Amerika Serikat yang berasal dari Des Moines, lowa. Sklipnot dibentuk tahun 1995 dan didirikan oleh Shawn Crahan (perkusi) dan Paul Gray (bassist). Setelah melalui perubahan formasi panjang yang terjadi di awal pembentukannya, akhirnya band ini pun terdiri dari sembilan anggota: Mereka Sid Wilson, Paul Gray, Joey Jordison, Chris Fehn, Jim Akar, Craig Jones, Shawn Crahan, Corey Talyor, dan Mick Thomson. Nama terakhir -- Mick Thomson -- merupakan personil Sklipnot yang dikenal selalu menggunakan topeng "menyeramkan."

7. Scream Mask



7 Topeng Berwajah Menyeramkan di Dunia

Ghostface adalah identitas fiktif diadopsi oleh utama antagonis dari seri Scream. Karakter ini disuarakan oleh Roger L. Jackson terlepas dari siapa yang di belakang topeng. Karakter pertama muncul di Scream (1996) sebagai penyamaran digunakan oleh remaja Billy Loomis (Skeet Ulrich) selama membunuh kesenangan mereka di kota fiksi woodsboro. Ghostface diciptakan oleh Wes Craven dan Kevin Williamson. Topeng ini didasarkan pada The Scream lukisan karya Edvard Munch dan telah dibuat dan dirancang leh World karyawan Fun Brigitte Sleiertin sebagai Halloween kostum sebelum ditemukan oleh Marianne Maddalena dan Craven untuk film ini. (*)

Sumber: Misteri Edisi 561 Tahun 2013

Senin, 05 Agustus 2013

Tanah Kuburan Bikin Usahaku Bangkrut

Oleh: Yudhistira Manaf

Kebangkrutan dan kegagalan usaha, mendorong aku lari ke dunia supramistik. Mulanya aku pertaruhkan modal ratusan juta untuk membuka restoran, rumah makan, toko sembako, toko alat tulis, tapi semuanya bangkrut, tidak laku. Kegagalan semua usahaku itu akibat gangguan mistik, ditaburi lawan usahaku dengan tanah kuburan. Tanah kuburan membuat semua usahaku macet, tidak ada yang beli, sehingga modal habis dan aku terlibat hutang milyaran rupiah. Aku pun terancam dibunuh oleh para debt colector, para penagih hutang yang ganas. Duh Gusti!

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •


Setelah mendapatkan gelar sarjana di Universitas Sriwijaya Palembang, aku merantau ke Jakarta. Aku melamar pekerjaan di bidang ekonomi dan akuntansi, sesuai dengan gelar kesarjanaanku, tapi tidak ada yang menerima. Ada seratus lamaran lebih aku layangkan, namun tidak satupun ada yang nyangkut. Apes, begitulah aku menyebut keadaan nasibku ini.

Beruntung almarhum ayahku di Kayuagung, Ogan Komering Ilir, mewariskan harta yang banyak, seperti tanah, rumah dan mobil angkutan kota. Ada sepuluh angkot yang dikelola ibuku, sehingga ibu tidak kelabakan saat ditinggal wafat oleh ayahku. Sementara itu, aku hanya sendiri, anak tunggal, laki-laki yang dimanjakan oleh ibuku, Hajah Rismala Sakdiyah, juragan angkot sohor di Kota Kayuangung.

Kebetulan, ibuku cukup cerdas menangani para sopir. Sopir yang suka bermain dengan sparepart, bermain curang dengan setoran,dicegat habis oleh ibuku, sehingga semua sopirnya menjad jujur dan takut kepada ibuku. Untuk itu, sepuluh angkot peninggalan ayahku, bukan berkurang, malah ditangan ibuku, menjadi bertambah. Terakhir, angkot ibuku menjadi dua puluh unit.

Karena ibu sangat mandiri, maka aku diperkenankannya untu merantau ke ibukota setelah aku menjadi sarjana. Ibu mengiringi aku dengan doa serta uang berapapun yang aku butuhkan. "Yang penting di Jakarta kau menjadi orang, artinya kau mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan gelarmu sebagai sarjana ekonomi," pesan ibuku.

Tanggal 19 Agustus 2005, tidak lama setelah ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang heboh di Kayuagung, aku berangkat ke Jakarta dengan mobil minibus kami satu-satunya. Aku berangkat sore hari hingga di perjalanan hutan, Jalan Lintas Timur, melintas di malam hari.

Perjalanan mulus menuju Lampung hingga mobil Kijangku masuk kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Subuh, pukul 05.00 Waktu Indenesia Bagian Barat. Setelah memarkirkan mobil di bagian bawah kapal, aku naik ke kamar vip room dan mmbayar tiket khusus. Aku tertidur di ruang super dingin itu dengan pulas, terbangun setelah satu setengah jam hingga kapal hampir sandar di Pelabuhan Merak, Banten.

Seseorang lelaki tua membangunkan aku. Lelaki berambut putih memakai baju lurik Jawa, sorjan dengan kain sarung khas tentara keraton. "Bade tindak pundi, Mas?" desisnya dengan bahasa Jawa Kromo inggil. Karena tetanggaku di Kayuagung banyak orang Jawa, maka aku bisa mengerti pertanyaan kakek-kakek itu, yang dimaksudkan, mau ke mana aku ini. Setelah aku jawab ke Jakarta dan dia pun akan ke Jakarta, maka kami berbincang beberapa hal sebelum kapal benar-benar sandar.

Karena aku membawa mobil sendiri, maka Si kakek yang ngeteng dengan angkutan umum itu, aku ajak serta di dalam mobilku, kami bersama-sama berjalan menuju Jakarta. Kendaraan aku pacu dengan kecepatan 100 kilometer per jam di jalan tol Merak-Jakarta.

Di dalam kendaraan kami terus ngobrol dan barulah aku tahu, bahwa kakek yang bernama Prawiro Handoyo itu adalah paranormal, dukun yang tinggal di kaki Gunung Rajabasa, Kalianda Lampung Selatan. Dia pelaku dan praktisi supranatural yang selama ini menutup dirinya, yang baru saja menyelesaikan tirakat, namandito di kesunyian Gunung Rajabasa. Singkat kata, dia adalah pertapa sejati, seseorang yang tidak memperdulikan dunia, kebutuhannya hanya sorgawi, hidup sederhana karena tauhidnya yang begitu dalam kepada Sang Pencipta, Allah Yang Maha Agung.

Karena aku tak begitu memahami dunia supranatural, maka agak sulit juga aku mengimbangi pembicaraan Kakaek Prawiro Handoyo yang terkadang seperti khayal. Sesuatu pembicaraan yang diterima akal sehat dan susah diikuti dengan nalar. Katanya, dia adalah benteng dari Gunung Rajabasa, gaibnya adalah Eyang Bawu Rekso, penenggu Gunung Rajabasa dan gunung itu akan meledak bila tdak dijaga oleh gaibnya.

Perkataan ini membuat aku sebaga seorang sarjana eksaktam ekonomi, agak ganjil, aneh dan bertentangan dengan hati nurani. Aku sering mendengar ilmu gaib, tapi aku tidak pernah percaya imu itu karena kita hidup di dunia ini nyata, yang harus bekerja keras bila ingin bertahan hidup. Tanpa bekerja keras, misalnya hanya bertapa meminta makan kepada Allah, rasanya tidak mungkin itu didapat. Berdoa itu penting, pikirku, karena ayah dan ibuku selalu berdoa setiap akan memulai pekerjaannya, tapi ikhtiar bekerja keras juga penting. Batinku, harus ada keseimbangan antara doa dan kerja. Ora at labora, bekerja sambil berdoa.

Aku ingat lagu Rhoma Irama judul Perjuangan dan Doa. Perjuangan akan sia-sia jika tidak disertai dengan doa. Doa juga akan sia-sia jika tidak diikuti dengan bekerja. Tetapi Kakek Prawiro atau Eyang Prawiro ini, hanya berdoa, bertapa di gunung, lalu katanya, makanan dan uang datang dengan sendirinya. Opo tumon? Batinku.

Tapi sudahlah, dunia kami berbeda. Sesampainya di Kota Tangerang, aku keluar tol lalu masuk ke jalan Bumi Serpong Damai (BSD) menuju Kampung Kunciran Induk, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Di sana aku mencari alamat cucunya Eyang Prawiro, namanya Surti Rohati, pekerja pabrik keramik Gratilo milik pengusaha Italia di Kota Tangerang itu juga.

Surti Rohati menyewa sebuah rumah sederhana bersama empat teman wanitanya, teman bekerjanya di Gratilo. Hari itu kebetulan empatnya libur, sedang mendapat cuti dan keempatnya ada di rumah itu, Surti gembira sekali kedatangan kakeknya dan mencium tangan kakeknya dengan girang hingga mengeluarkan airmata. Surti menangis, tidak menyangka si Mbah sampai di tempatnya dan Surti mohon ijin agar kakeknya nenginap beberapa hari di situ dan si teman tidak keberatan.

Namun, satu teman Surti Rohati, Sarminah, sedang sakit perut, perutnya melilit dan tidak bisa bangun. Kata Surti, Sarminah punya penyakit maag, lambungnya terluka, dia sakit maag kronis dan sudah mencapai stadium lima. Si Mbah minta iar putih kepada Surti Rohati, lalu air putih itu dimantrainya dengan serius sambil memejamkan mata beberapa saat, lalu mndekati Sarminah dan meminumkan air putih itu. Luar biasa, setelah meminum air putih itu, Sarminah langsung bisa berdiri, berjalan bahkan berlari kecil. Batinku, boleh juga ini ilmu Si Eyang Prawiro ini. Selanjutnya, Sarminah sembuh total. Hal ini kuketahui karena aku sering kontak telepon dan SMS dengan Surti Rohati.

Setelah tiga hari di rumah cucunya, Eyang Prawiro kembali ke Gunung Rajabasa dan aku kehilangan kontak dengan Surti Rohati. Handphone yang biasa aku gunakan hilang dan di situlah nomor-nomor semua temanku, termasuk Surti, ikut lenyap.

Di Jakarta aku mengontrak sebuah rumah kompleks di perumahan semi elite villa Kedoya, Jakarta Barat. Rumah itu aku dapatkan dari berita iklan koran harian Pos Kkota, yang aku beli beberapa saat yang lalu. Setelah mengecek lokasi dan cocok, aku langsung bayar untuk tiga tahun. Aku langsung mengisi rumah itu dengan perabotan dan aku melamar kerja ke mana-mana. Semua iklan koran aku kliping dan aku melamar. Namun setelah ratusan lamaran aku layangkan dan tidak ada panggilan, aku pun mulai kehilangan rasa percaya diri. Ternyata, menjadi sarjana ekonomi di Jakarta ini, tidak mudah ya, pikirku, jangankan tamatan SMA, sarjana saja banyak yang menganggur.

Setelah membaca buku motivasi bisnis dan wira usaha karya Raymond Hill, aku langsung menelpon ibukuuntuk membangun toko sembako. Aku merekrut beberapa karyawan untuk toko sembako ku di tepi jalan Panjang, Jakarta Barat. Pertama buka, tokoku ramai, banyak pembeli yang datang membeli, empat karyawan pun menjadi sibuk.

Namun, setelah satu bulan buka, usaha itu sepi, makin sepi dan akhirnya tidak ada lagi pembeli. Karena empat karyawanku harus dihidupi, maka aku membuka restoran cepat saji di jalan Jogio, Jakarta Barat. Rumah makan itu aku bangun indah, ditata berseni dan cat yang menarik. Rumah makan cepat saji itu aku buat di sebuah rumah yang aku kontrak lima tahun, strategis di tepi jalan raya Jogio, tidak jauh dari perumahan elit Srengseng Boulevard.

Pertama buka, ramai bukan main, namun setelah beberapa bulan, menjadi sepi, sepi dan akhirnya tidak ada yang makan sama sekali. Makanan menjadi basi dan dibuang untuk makanan kucing. Sementara karyawanku berjumlah enam, menganga setiap hari, melongo ngangur menanti pembeli namun tak ada yang masuk akan makan. Ada beberapa mobil yang mau singgah, nampak si penumpangnya akan makan, tetapi setelah melihat sepi, berbelok ke tempat lain, lalu masuk rumah makan yang lain. Rumah makanku mandeg total dan akhirnya aku tutup dan buka usaha lain.

Aku rubah dari restoran menjadi usaha toko alat tulis dan kantor. Aku pinjam bank lagi dengan agunan tanah serta rumah di Kayuagung, dan ibuku terus memberikan surat-surat yang diperlukan. Ibuku mendukung usahaku ini, walau berulang kali gagal. Toko buku dan alat tulis dan kantor pun, tidak laku, sepi dari pembeli dan akhirnya bangkrut total.

Belakangan kredit kami macet, kami tak mampu membayar bunga cicilan dan uang pinjaman keseluruhan dari beberapa bank besar itu. mau tak mau, akhirnya disidang perdata dan pengadilan menyita semua asset kami dan harta kami pun menjadi habis ludes, termasuk dua puluh angkot milik ibuku. Semua harta peninggalan ayahku, bagaikan spritus dilalap api. Habis total tanpa meninggalkan bekas.

Ibuku yang mengidap penyakit jantung, masuk ICCU Rumah Sakit Charitas Palembang. Aku segera pulang dengan mobil kijangku, tengah malam, saat dikabari ibuku anfal. Sesampainya d depan ibuku, ibuku menghembuskan napasnya yang terakhir, setelah kami berpelukan dan menangis. Satu-satunya milikku, kini hilang, pergi untuk selama-lamanya. Aku sangat tertekan dan bersedih dengan kematian ini. Rasanya sulit menerima keputusan Allah SWT ini, tapi aku harus ikhlas karena kematian itu adalah sunnatullah an harus terjadi kepada siapapun, termasuk aku yang relatif muda.

"Anakku, jagalah dirimu baik-baik, ingat, jangan meninggalkan shalat dan jangan lalai bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang susah. Teruslah berbagi dan hati-hatilah Nak, menjalani hidup ini," pesan ibuku, terakhir, sebelum napasnya hilang dan dia pergi untuk selama-lamanya. Itulah kata-kata terakhir ibu yang aku ingat hingga sekarang. Selain selalu terngiang, juga selalu bergema dalam batinku dan kata-kata itu memacu diriku untuk berbat baik di jalan Allah.

Setelah 40 hari membuat tahlilan di rumah kami di Kayuagung, datang penagih hutang yang mengancam membunuhku. Rumah terakhir itu, akhirnya disita dan diambil oleh penagih hutang dengan kekuatan senjata. Mereka menggunakan tentara dan aku terncam dibunuh. Karena aku ingin tetap hidup, aku pun mengalah lalu berjalan keluar rumah. Untung mobil satu-satunya, Kijang Komando antikku, tidak disita dan aku bisa pergi dengan mobil itu menuju Gunung Rajabasa, Lampung Selatan.

Setelah susah payah mencari Eyang Prawiro, akhirnya aku menemukan tempat pertapaan Eyang Prawiro di Desa Sangkil, kaki Gunung Rajabasa Selatan. Di bawah sebuah pohn angsana tua, Eyang membangun gubuk dari daun nipah dan da tersentak melihat aku. Setelah berdzikir sejenak, dia mendatangi dan memeluk erat tubuhku. Sementara mobilku, aku tinggalkan di kantor kelurahan dan aku titip kepada kepala desa setempat. Aku berjalan kaki selama dua jam melalui jalan terjal menuju Desa Sangkil yang angker.

"Tanah kuburan dan kaum dukun bisnis yang menghancurkan semua usahamu. Di Jakarta dan Tangerang itu, semua usaha menggunakan kekuatan jin dan saya melihat jin-jin menjaga semua rumah makan, toko dan perkantoran. Jin-jin itu menjaga usaha dari serangan gaib. Jika kau tidak mempercayai hal itu, usahamu hancur total. Coba dari dulu kau ajak aku, aku akan bersihkan tempatmu dan aku tempatkan beberapa jin pengalir sehingga usahamu laku keras dan maju pesat," kata Eyang Prawiro serius.

"Tahukah kau, persaingan di Jakarta itu sangat keras dan jahat. Seseorang yang merasa usahanya disaingi, buru-buru menebar tanah kuburan dan membuat tempat usaha lawan langsung macet, tidak laku dan sepi. Tanah kuburan itu tanah yang paling ampuh untuk memberhentikan usaha apapun. Semua usaha menggunakan kekuatan gaib dan sering terjadi perang gaib, antara dukun yang satu dengan dukun yang lain, perang dalam membentengi beberapa usaha kliennya," cerita Eyang Prawiro, nyaris tanap ekspresi.

Belakangan, aku sangat percaya ada peran mistk dalam setiap usaha. Jangankan di Indonesia, negeri yang berbudaya tradisional warisan leluhur, negeri Eropa Barat yang maju pun, seperti Inggris dan Belanda, semua usaha menggunakan kekuatan dukun dan perdukunan. Di Amsterdam dan London, malah banyak dukun yang membuka praktek terang-terangan secara terbuka untuk mendongkrak kesuksesan usaha. Dan bayarannya sangat mahal dan tinggi.

Setelah hidup bersama Mbah Prawiro, barulah aku sadar dan percaya, bahwa ada ilm mistik, ilmu yang tak tersentuh umum, yaitu ilmu gaib yang hanya dimilki segelintir orang. Seperti apa yang trjadi pada Mbah Prawiro Handoyo.

Setelah tiga bulan hidup bersama dia, barulah aku tau bahwa makanan dan uang itu bisa didapatkan secara gaib. Entah dari mana datangnya, aku yang kepingin makan nasi dengan lauk ikan patin pindang pegagan, tiba-tiba datang dalam keadaan hangat. Mbah Prawiro berdzikir lalu beberapa menit usai dzikir, aku disuruh membuka mata dan makanan enak itu sudah ada di depanku. Masakannya lezat dan nikmat sekali aku rasakan di lidahk.

"Suatu saat kau akan melihat seseorang yang mengantarkan makanan itu. Dia datang tapi kau tidak melihat, dia pergi, kau lebih tidak melihat. Jika ilmumu sudah cukup, kau bukan saja dapat melihat, tapi apat mendayagunakannya dengan baik," tutur Eyang Prawiro, sambil tersenyum. Senyum itu jarang aku lihat dan senyumnya, manis sekali.

Banyak mantra yang aku hafalkan, banyak tatacara ritual yang aku pelajari dari Mbah Prawiro. Bahkan, soal uang pun, dengan mudah Mbah mndatangkan uang, memerintahkan jin-jin nya untuk membawakan uang, entah dari mana uang itu diambil.

"Kau jangan coba-coba bertanya uang itu dari mana diambil jin itu, tapi kau harus percaya bahwa uang itu bukan uang haram karena datangnya dari langit," kata Eyang Prawiro sambil merengut.

"Daun pun, bisa berubah menjadi uang, tapi tdak boleh untuk kekayaan. Jika terdesak, kau bolehmembaca mantra merubah daun menjadi uang, itupun, jika kau terdesak. Uang dari daun itu laku dan tidak akan berubah menadi daun lagi," pesan Eyang.

Setalah satu tahun bersama Eyang Prawiro dan diijazah, aku kembali merantau ke Jakarta. Kini aku berkelana dengan keadaan tidak kaya dan hidup sederhana dengan mobil tuaku Kijang Komando yang setia. Aku berikhtiar untuk membantu sesama, menolong usaha kecil yang dimatikan oleh seorang dukun.

Tidak jarang, belakangan aku bertempur dengan dukun yang jahat, yang memberikan tanah kuburan kepada usaha lawan kliennya. Aku akan mementahkan tanah kuburan itu dan mengembalikannya ke tempat asalnya di pemakaman. Jin-jin aku ajak berdamai dan au suruh pergi dari kejahatan itu. Dukun yang mengetahui ini lalu menyerang aku dengan santet. Banyak bola api menyerang dan akan membunuhku.

Tetapi aku pasrahkan semua ini kepada Allah Azza Wa Jalla dan Allah aku yakin aan melindungi orang-orang yang benar. Usaha kecil yang tadinya macet, yang membuat sengsara pengusaha kecil, aku bukakan, aku bantu total, hingga usahanya bangkit dan semua usaha bersaing itu sama-sama laku. Mereka sama-sama mendaptkan rejeki yang halal dari usaha mereka itu, dengan tidak saling membunuh secara mistik. Hanya kepada Allah kita meminta, hanya kepada Allah jugalah kita secara total berserah diri. (*)

(Kisah ini dialami Sang Pengelana Gaib, Arsyad Haji Manan, Yudhistira Manaf menulis cerita ini untuk majalah Misteri, red)

Sumber: Misteri Edisi 562 Tahun 2013

Sabtu, 03 Agustus 2013

Wallpapers Idul Fitri 1434 H from lemabang.wp.com

Wallpapers Idul Fitri 1434 H from lemabang.wp.com
200309, 1600 × 1200 pixel
Wallpapers Idul Fitri 1434 H from lemabang.wp.com
200311, 1600 × 1200 pixel
Wallpapers Idul Fitri 1434 H from lemabang.wp.com
200312, 1600 × 1200 pixel