Senin, 01 April 2013

Sumpah Si Pahit Lidah

Menyikapi Pacar Yang Tak Kunjung Melamar

Beri Sinyal Siap Menikah


Umur sudah kepala tiga. Pacaran sangat lama sekali. Mungkin risau, mungkin tak jelas. Perasaan galau ini wajar bagi perempuan, jika pacarnya tak kunjung melamar. Lalu bagaimana menyikapnya?

* * * * * * * * * * * * * * *

Kini saatnya perempuan mengambil langkah-langkah lebih dulu. Bukan melamarnya, tapi mwmberi sinyal bahwa Anda sudah siap hidup bersama dan menjadi istrinya. Ini setelah Anda mearasa cocok satu sama lain, mapan dari segi finansial, fisik, maupun mental. Sementara si pria tak punya inisiatif mengajak kekasihnya menikah.

Seperti dikutip dari The Knows, maka perempuan lah yang harus mengambil tindakan. Yang pertama, tunjukkan ketertarikan pada apa yang dia sukai, misalnya ikut sang pacar mononton pertandingan favoritnya. Tindakan ini akan membuatnya sadar, bahwa Anda mencintainya dengan tulus dan nyaman dengan kehidupannya. Dengan begitu, sang kekasih pun akan yakin bahwa Andalah orang yang tepat dijadikan pendamping seumur hidup.

Lalu, libatkan dia dalam kegiatan keluarga dan buat dia nyaman. Ini akan mendekatkan sang kekasih kepada keluarga terutama orang tua Anda. Ketiga ajak dia mengenang pertemuan pertama yakni momen-momen spesial yang pernah dilalui misalnya pertama kali bertemu, peristiwa brkesan, dan lainnya. Sehingga dia pun tak ingin kehilangan perasaan bahagi itu dan memutuskan segera meminang Anda.

Buatkan pula makanan untuk dia dan keluarganya untuk mencuri perhatiannya. Tindakan ini akan menyakinkan sang pacar bahwa Anda adalah orang yang tepat menjadi istrinya. Jika semua tak mempan dan dia tak kunjung dan dia tak kunjung melamar, maka jalan terakhir bicaralah soal pernikahan.

Mengawali pembicaraan pernikahan, lakukan secara santai. Ini agar makin mantap hatinya mengakhiri masa lajang dan melamar Anda. Sampaikan cerita teman lama Anda yang sudah menempuh hidup baru. Betapa bahagianya bisa selalu berdua. Giringlah dia pada percakapan tentang kepastian masa depan berdua.

Jika dia tidak meresponsif terhadap pendekatan tidak langsung, beralihlah kependekatan secara langsung. Dengan perlahan bukalah pembicaraan dengan ungkapaan seperti, "Jika kita hidup bersama, dan kemudian, jika kita menikah."

Perhakikan reaksinya. Apakah mulai mengarahkan topik pembicaraannya ke arah yang Anda maksudkan atau malah menghindari? Harap diingat, meskipun ini sudah lama Anda pikirkan, tapi mungkin bagi sang pacar adalah baru. Perlu pemikiran cukup lama baginya untuk mempertimbangankan. Jadi, jangan berharap dia akan menjawab secepatnya.

Tanggapi segala ketakutannya tentang pernikahan. Mungkin dia khawatir setelah Anda akan berubah. Atau soal biaya pernikahan, dan lainnya. Jika itu terjadi, lakukanlah kompromi misalnya, pernikahan tak perlu dirayakan secara besar-besaran.

Hindari sikap dominan. Sering kali Anda menemukan kekurangan sang pacar namun Anda tidak toleran. Tidak tertutup kemungkinan sikap dominan Anda membuat dia cenderung enggan menikahi Anda. Terakhir ingat, sampaikan ajakan menikah Anda sekali saja. Jangan berkali-kali hingga membuat dia tak akan ambil pusing lagi. (fad/berbagai sumber/ce1)

Sumatera Ekspres, Minggu, 31 Maret 2013