Dua tahun bukan waktu yang pendek untuk menantimu kembali....
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Hujan tak lagi deras. Hanya gerimis. Tirainya yang tipis jatuh di halaman. menebar di atas kebun mawar. Menahan desahan angin yang samar. Senja yang susut dalam gerimis seakan memberi kesuraman pada bumi yang dipijak Linda. gadis itu menarik napas panjang dan lelah. Pandangannya menembus jendela. Jauh dan lepas. Dalam benaknya terlukis wajah Eki. Lelaki yang tak pernah lepas dari hatinya pun setelah dua tahun melarikan diri ke negara Mitterand.
betapa sia-sia usaha yang dirintisnya. Betapa naif. seharusnya dia tidak menyeberang ke negeri yang dingin itu. Karena sosok lelaki itu terlalu kuat terpatri di dinding hatinya. Di belahan bumi manapun dia berada, banyangannya tetap saja mengikuti. Dan kini dia kembali. Membawa kekalahan. Bias-bias cinta masa lalu masih tersisa. Tetapi lelaki itu tak bisa dimilikinya. Sekali lagi dia menarik napas. Masih seperti tadi panjang dan lelah. Sepi yang melintas perlahan membawanya dalam lamunan. Menyusuri lorong-lorong hari di mana dia pernah begitu dekat dengan Eki.