Pernah mengalami deja vu? Ya, banyak dari kita yang merasa pernah melihat atau mengalami suatu peristiwa di masa lampau, hadir kembali. Kita lantas bertanya-tanya, kapan kita pernah melihat atau mengalami peristiwa itu. Sebagian dari kita kemudian pecrcaya, deja vu adalah bukti adanya reinkarnasi. Peristiwa yang seolah pernah dilihat atau dialaminya itu, menurut teori reinkarnasi, sebenarnya benar-benar telah dialami atau dilihat pada kehidupan sebelumnya bebarapa ratus tahun lampau. Tapi ada kelemahan dari teori tersebut karena jika hal itu terkait dengan tabrakan mobil misalnya, jelas jaman dulu atau pada kehidupan sebelumnya, belum ada mobil.
Pendekatan yang lebih tepat justru dari sisi gaib. Bahwa ada dunia lain di luar dunia yang kita lihat saat ini sudah sejak dulu diyakini oleh umat manusia dari golongan apapun. Selain dunia sebelum kelahiran dan sesudah kematian, teks-teks kuno baik yang bersandar pada jejak manusia pra agama sampai berdirinya agama-agama samawi --agama yang mengakui ke-Esaan Tuhan, sudah menuliskan adanya dunia lain di luar dunia fisik yang kita lihat dan rasakan, yakni dunia gaib.
Nah, dunia gaib memiliki pintu-pintu yang bisa dimasuki manusia. Sebagian percaya pintu gaib di tempat-tempat yang dianggap keramat seperti kuburan, hutan, gunung atau goa. Namun dari beberapa peristiwa yang terjadi, menguatkan dugaan, pintu gaib tidak selalu berada di tempat-tempat keramat, minimal tempat yang belum diketahui keramat oleh manusia seperti dalam kasus masuknya bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura dan truk beton Jaya Mix ke kawasan hutan Jati Gedongan di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora beberapa waktu lalu.
untuk membuka pintu gaib diperlukan kemampuan supramistik. Hanya orang-orang dengan ilmu linuwih yang bisa mengetahui pintu gaib dan masuk ke dunia itu. Namun jika beruntung, Anda pun bisa masuk ke sana. Pahami dulu ciri-ciri adanya pintu gaib dan apa yang harus Anda lakuan setelah berada di dalamnya. (*)
Ada dunia lain di luar dunia yang kita lihat saat ini sudah sejak dulu diyakini oleh umat manusia dari golongan apapun. Selain dunia sebelum kelahiran dan sesudah kematian, teks-teks kuno baik yang bersandar pada jejak manusia pra agama sampai berdirinya agama-agama besarsudah meuliskan adanya dunia lain di luar dunia fisik yang kita lihat dan rasakan, yakni dunia gaib. Upaya untuk menyingkap dunia gaib tersebut pun sudah dilakukan sejak dulu. Sebagian dari mereka ada yang mengaku bisa memasuki dunia gaib dan berhubungan dengan makhluk di dalamnya.
Dengan kontruksi seperti itu maka kita tidak perlu lagi terjebak pada pertanyaan ada atau tidaknya dunia gaib. Sebab keberadaan alam gaib adalah sebuah kenscayaan. Bahkan pada hakikatnya, tanpa disadari, semua orang pernah memasuki alam gaib. Sebagai contoh yang yang paling mudah adalah deja vu. Peristiwa ini hanya mungkin terjadi nakala seseorang pernah memasui alam gaib dan melihat suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Lalu dimanakah letak dunia gaib itu? Dunia gaib ada di sekitar diri kita. Sebab dunia gaib seluas dunia nyata juga. Hanya saja untuk bisa masu ke sana diperlukan metode khusus. Nah, disitu letak persoalannya. Sebab, ibarat hendak masuk ke sebuah goa atau lorong, terlebih dulu kita mengetahui letak pintunya. Jika kita sudah mengetahui pintnya, maka dengan mudah kita bisa keluar-masuk ke alam gaib dan berinteraksi dengan para penghuninya.
Untuk menemukan pintu gaib, dibutuhkan kaahlian khusus. Sebab diyakini, pintu gaib ada di suatu tempat tertentu yang yang tidak sembarangan orang bisa mengetahuinya. Bisa di tempat-tempat keramat seperti makam, gunung, pantai dan lain sebagainya. Namun ada juga yang berada di tengah keramaian, di sekitar kita. Itu sebabnya, manusia kadang tanpa sadar masuk ke dalam dunia gaib manakala dia berada di pintu gaib yang tengah terbuka. Peristiwa bus yang masuk ke hutan seperti yang terjadi di Indramayu, hanyalah salah satu bukti bahwa pintu gaib tidak selalu berada di kuburan atau tempat keramat. Atau bisa jadi, manusia belum mengetahui bahwa tempat itu keramat karena dulunya menjadi petilasan atau bahkan makam manusia linuwih.
Jika kita sudah menemukan pintu gaib, tentu kita tidak serta merta dapat masuk ke alam sana, keculai ketika pintunya terbuka. Namun bagi mereka yang memiliki ilmu, bisa menggunakan mantra-mantra atau pusaka tertentu untuk membukanya. Metodenya adalah, kita memanggil penghuni gaib. Pada saat yang kita penggil keluar sehingga pintu terbuka, maka kita pun masuk. Cara-cara seperti itu sudah banyak dilakukan. Biasanya terkait pesugihan atau perkawinan antara manusia dengan bangsa gaib.
Kini tata cara untuk masuk ke alam gaib, tidak melulu melalui mantra. Manusia modern sudah banyak melakukan riset untuk menemukan pintu gaib. Tentu mereka tidak sedang berburu harta karun, namun lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan. Sebab saint Barat pun mengakui adanya kegaiban di luar dunia nyata yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Ilmuan Barat terus mengembang teori dan pengetahuan untuk memecahkan hal tersebut. (*)
Sudah banyak ilmu pengetahuan yang dikuasai manusia untuk manaklukkan tantangan kehidupan. Manusia sudah mampu menaklukkan burung dengan terciptanya pesawat terbang sehingga manusia bisa terbang ke mana-mana. Manusia juga sudah mengalahkan ikan, dengan tercptanya kapal selam sehingga manusia bisa hidup di dalam air hingga berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.
Namun ada suatu dunia yang hingga saat ini belum bisa ditaklukkan manusia yakni dunia gaib. Dunia itu masih merupakan misteri; antara ada dan tiada. Bagi manusia yang beriman, tentunya percaya adanya kegaiban tersebut. Namun bagi sebagian yang lannya, dunia gaib tak lebih dari igauan alias tahayul. Bahkan adfa yang beranggapan dunia gaib hanyalah rekayasa manusia untuk menyembunyikan ketidakmampuannya. Artinya hal-hal gaib hanyalah bentuk pelarian manusia untuk menghindari kenyataan yang ada.
"Padahal dalam dunia gaib juga ada kehidupan layaknya di dunia nyata. Para penghuni dunia gaib juga membentuk komunitas. Mereka tinggal di tempat-tempat tertentu yang hanya bisa diketahui oleh orang yang berilmu," ujar Aziz Hidayatullah, pakar supramistik.
Mantan pemburu hantu yang sudah menjelajah ke banyak tempat keramat itu juga menuturkan sangat mudah untuk menemukan pintu gaib sebagai jalan menuju dunia gaib. Sebab pintu gaib tidak hanya ada di tempat-tempat keramat. Bahkan di tengah perkotaan pun ada pintu gaib. Berikut petikan wawancara Yon Bayu Wahyono dengan Aziz Hidayatullah yang juga Ketua Ketabiban Pakar Nusa:
Apa alam gaib itu?
Banyak orang menafsirkan, mendefinisikan alam gaib berdasarkan pengetahuan dan kalimatnya masing-masing. Tapi secara umum alam gaib dapat didefinisikan sebagai alam yang kasat mata. Ia ada dan hidup berdampingan dengan alam nyata manusia dan sebagian punya wilayah tersendiri jauh dari wilayah komunitas manusia.
Alam gaib adalah alam tempat tinggal makhluk halus yang juga ciptaan Tuhan, seperti malaikat, ruh, jin siluman dan sebangsanya. Alam gaib juga dihuni di antaranya oleh roh-roh gentayangan atau yang tersesat. Seperti kita ketahui, Rukun Iman Ummat Muslim juga mewajibkan ummatnya untuk percaya pada hal-hal gaib.
Benarkah kita bisa masuk ke dalam alam gaib jika bisa menemukan pintunya?
Ya tentu saja bisa. Banyak sejarah membuktikan manusia bisa masuk ke alam gaib. Entah itu masuk dengan sengaja atau tanpa sengaja, tersesat. Yang pasti manusia bisa masuk ke alam gaib. Dan tentu saja harus melalui pintunya.
Apa syarat untuk membuka pintu alam gaib?
Yah itulah masalahnya. Semua tempat atau pintu alam gaib itu memilik cara dan syarat sendiri-sendiri. Seperti juga budaya manusia di alam nyata ini. Misalnya ketika kita hendak masuk alam gaib Pantai Selatan ke Kerajaan Ibu Ratu Kidul, biasanya dia akan membuat persyaratan sendiri jika manusia hendak masuk ke alamnya itu.
Penguasa gaib Pantai Selatan itu akan meminta syarat berbagai jenis ubo rampe, sesajian dan tentu saja sejumlah mantra atau ajian yang harus dikuasai oleh manusia yang hendak membuka pintu alam gaib itu.
Biasanya ajian atau mantra itulah yang sulit untuk dikuasai, artinya tidak semua orang bisa atau mengetahuinya. Jadi hanya orang-orang tertentu saja yang punya kelebihan ilmu waskita yang bisa menguasainya.
Saya ambil contoh pintu gerbang alam gaib Pantai Selatan itu antara lain ada di Pelabuhan Ratu, Sukabumi dan Parang Kusumo, Parangtritis, Bantul-Jogjkarta. Di antara dua tempat berbeda itu, sesajian, ubo rampe dan mantra yang dibacakan para juru kuncinya berbeda. Padahal maksudnya sama, yaitu untuk membuka pintu alam gaib itu. Tapi kan bahasa yang digunakan berbeda, satu menggunakan bahasa Sunda Buhun di Pelabuhan Ratu dan di Parang kusumo menggunakan bahasa Jawi Kuno.
Saya ambil contoh lagi yang terdekat di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Di sekitar tempat pembantaian para jenderal itu ada pintu alam gaib yang bisa dibuka dengan ajian dan sesajian lengkap. Di situ saya pernah melakukan meditasi dan membuka pintu alam gaibnya.
Alhamdulillah, saya bisa masuk ke sana dan melihat fenomena-fenomena gaib yang saya masuki melalui pintu di Lubang Buaya tersebut.
Di mana kita bisa menemukan pintu menuju alam gaib?
Sepengetahuan saya pintu alam gaib itu ada di mana-mana. Sama seperti manusia yang punya rumah atau kompleks perumahan. Makhluk-makhluk gaib di alamnya pun punya komunitas dan pintu menuju komunitas itu. Jadi di mana pintu alam gaib itu, ya jawabnya ada di mana-mana. Tergantung ke komunitas makhluk gaib yang mana kita akan masuk. Mungkin di belakang rumah kita pun ada pintu menuju alam gaib, jika di sekitar kita ada komunitas makhluk gaib.
Jadi pintu alam gaib itu tidak hanya di tempat-tempat keramat?
Tidak, seperti yang saya katakan tadi ada di mana-mana, tidak harus di tempat keramat. Namun, memang umumnya kebanyakan pintu gaib itu ada di tempat keramat, tempat angker atau terpencil. Sebab di situlah kebanyakan makhluk halus membentuk komunitasnya. Tapi faktanya di tengah perkotaan pun ada makhluk halus yang gentayangan menampakkan diri. Jadi sangat mungkin di tengah perkampungan atau tempat tinggal kita pun ada pintu masuk ke alam gaib.
Seperti apa suasana di alam gaib?
Hehe... kurang lebih sama seperti suasana di alam manusia kita ini. Mereka juga punya rumah tangga, punya suami/istri dan anak-anak. Ada pula komunitas makhluk halus yang tidak menggunakan pakaian. Manusia terdiri dari berbagai macam golongan dan suku bangsa. Komunitas jin (makhluk gaib) pun demikian. Bahkan jin dari golongan binatang pun ada. Jin inilah yang yang biasa orang katakan sebagai siluman. Ada yang penampakannya baik, bersih, ganteng, cantik. Tapi ada pula yang wujudnya jelek, serem, hitam, tinggi besar dan lain-lain. Golongan makhluk halus seperti itu yang biasanya kita sebut genderuwo.
Apa yang bisa kita lakukan ketika berada di alam gaib?
Tergantung apa tujuan kita. Bagi yang ingin kaya, ya harus menemui penguasa gaib di situ untuk meminta kekayaan. Biasanya dengan membuat perjanjian khusus yang harus dipenuhi oleh manusia yang meminta kekayaan tersebut. Tapi kalau sekedar ingin berwisata, ya kita jalan-jalan saja. Menyaksikan kehidupan dunia lain, dunia gaib yang tidak bisa kita temui di dunia nyata.
Setelah berada di alam gaib, apakah kita bisa kembali ke alam nyata?
Tergantung ilmu yang dimiliki orang itu. Jika orang itu memiliki ilmu yang mumpuni, maka ia bisa masuk alam gaib dan bisa pula kembali ke alam manusia. Tapi pada kenyataannya banyak pula manusia yang masuk alam gaib dan tidak bisa kembali. Makanya banyak kita jumpai atau mendengar manusia yang gila, stress atau linglung setelah masuk alam gaib. Itu karena ruhnya atau sukmanya tertinggal atau masih ada di alam gaib.
Apa pandangan ustadz terhadap fenomena deja vu (seperti pernah melihat atau merasakan sesuatu peristiwa)? Benarkah fenomena deja vu terjadi karena orang tersebut pernah masuk ke alam gaib dan kemudian bertemu dengan peristiwa di alam nyata yang mirip dengan peristiwa yang ditemuinya di alam gaib?
Ya, saya sering emndengar fenomena ini. Menurut saya ada beberapa kemungkinan, salah satunya adalah disebabkan pernah masuk dan berinteraksi di alam gaib. Ada juga disebabkan oleh fenomena mimpi.
Di dalam mimpi tersebut seolah kita pernah berada di satu tempat yang tidak kita kenal. Tapi beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian, kita benar-benar berada dan mengalami kejadian sama seperti di tempat yanf pernah kita impikan itu. Mungkin ini peristiwa deja vu dalam lingkup yang lebih kecil. Kita ketahui, mimpi adalah bagian dari alam gaib.
Dalam lingkup yang lebih luas, biasanya dialami oleh orang-orang waskita yang memiliki ilmu gaib seperti ilmu terawangan, imu ragasukma, atau indera ke-6 yang memungkinakan mereka untuk mengetahui "weruh sakdurunge winarah" tshu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Namun bedanya kalau orang mengalami deja vu biasanya akan dilami tanpa ada unsur kensengajaan. (*)
Pintu gaib sering disebut juga sebagai hijab jinis. Ia menajadi pembatas antara alam fisik dengan alam metafiska maya. Salah satu peristiwa paling menghebohkan terkait terbukanya pintu gaib adalah tersesatnya bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura dan truk beton Jaya Mix. Kedua kendaraan itu masuk ke kawasan hutan jati Gadongan di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah
________________________________________
Banyak pihak yang dibuat takjub dengan peristiwa yang terjadi pada Juni 2012 lalu itu. Sampai saat ini masih muncul pertanyaan bagaimana mungki truk beton dan bus yang mengangkut 33 penumpang bisa masuk ke kawasan hutan jati yang tidak ada jalannya.
"Bus dan truk itu itu melintasi hijab jinis atau pintu gaib yang saat itu terbuka," Ki Imam Subkhi, salah seorang paranormal yang tinggal di daerah Indramayu.
Menurut dia, kejadian yang sama juga pernah terjadi di hutan Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sebuah bus antar kota antar provinsi (AKAP) masuk ke tengah hutan tanpa kerusakan pada body-nya. Padahal jarak antar satu pohon dengan pohon lainnya sangat berdekatan sehingga mustahil bisa dilalui bus tanpa menabraknya. Dari beberapa kisah kemudian diketahui, tempat itu dulunya angker karena menjadi perkampungan makhluk gaib.
sementara peristiwa di Blora, awalnya, bus Pahala Kencana dan truk beton melintas di jalur pantura, tepatnya di jalur Juwana-Rembang. Karena lalu lintas macet, sang sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken atau Kabupaten Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, namun justru mengarah ke Kabupaten Blora.
Ketika melintas, memang jalur yang dilalui adalah jalan desa. Entah bagaimana, bus tersebut masuk ke kawasan hutan jati Gadongan di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Ceritanya, ketika menempuh jalan pintas itudi perbukitan yang dipenuhi pohon jati , bus berjumpa dengan truk beton. Sopir berusaha mendahului truk namun kernet meminta sopir membiarkan truk duluan mendaki. Truk akhirnya bisa mendaki, disusul bus. Pendakian bus tidak mulus. Ban beakan selip, lalu berjalan mundur. Kemudian terdengar suara benturan.
Kernet dan sopir turun dari bus mencoba melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba mesin mobil mati. Sopir dan kernet kaget bukan main karena menyadari posisi mobil tidak lagi di jalan tapi di tangah-tengah hutan jati. Waktu itu pukul 02.30 dini hari . Kernet membangunkan 33 orang penumpang bus. Sekitar pukul 06.30 WIB, kru mencoba mencari pemukiman warga dan meminta bantuan. Warga lalu melapor kepada lurah setempat.
setelah sekitar lima jam di tengah hutan jati itu, pertolongan datang. Mobil patroli bersusah payah masuk ke TKP. Maklumlah, lokasi bus itu rupanya hanya jalan setapak. Agar bisa keluar sebagian pohon ditebang dan jalan diratakan. Pada pukul 18.35 WIB barulah bus itu mencapai jalan desa.
Peristiwa itu bukan kali pertama. Menurut Saman, warga setempat, pernah juga ada rombongan penyeda hiburan tersesat di dalam hutan itu. Saat itu, mereka mengaku disewa oleh warga setempat untuk menghibur hajatan semalaman. Mereka pun melayani sesuai pesanan.
"Padahal saat itu tak satupun warga yang menggelar hajatan . Mereka nyetel video di tengah hutan. Tapi anehnya mendapat bayaran uang betulan (asli)," katanya.
Selain cerita-cerita tersebut, masih ada sederatan cerita lain yang temanya sama, yakni tersesat. Ada kelompok seniman yang beraksi di hutan seolah-olah sedang menghibur warga, polisi yang nyasar sanpai ke tengah pemakaman, dan lain-lain.
"Jadi model tersesat ada yang pas saat lewat di situ tiba-tba tembus entah kemana. Atau dari luar daerah tiba-tiba nyasar tembus di situ," kata Lilik Pujianto, Kepala Desa Kedungbacin, Blora.
Dari cerita para leluhur desa, daerah sekitar hutan tersebut adalah sebuah kota gaib yang menjadi tempat tinggal banyak makhluk halus. Kota tersebut cukup megah dan besar. Namun hanya orang-orang tertentu yang memiliki kelebihan saja yang bisa melihatnya.
Beruntunglah seluruh sopir dan penumpang kendaraan yang masuk alam gaib itu selamat setelah mendengar suara kokokan ayam dan kumandang adzan Subuh.
"Itu jelas ulah makhluk halus. Kendaraan itu sebenarnya masuk ke dalam sebuah terowongan gaib yang entah kemana tembusnya. Beruntung sopir segera tersadar setelah mendengar suara kokokan ayam dan suara adzan," kata Mbah Kesi-spiritualis setempat.
Suara kokokan ayam jago dan adzan itu terdengar karena saat ketiga kendaran ada di tengah hutan bersamaan dengan waktu shalat Subuh menjelang pagi yakni sekitar pukul 04.30. Menurut kakek 62 tahun ini, jika saja tak ada suara-suara yang membuat sopir tersadar tersebut, bisa jadi rombongan bus dan truk itulebih masuk jauh ke dalam jalan gaib itu. Bshkan bisa jadi rombongan truk dan bus yang mengangkut puluhan penumpang tersebut masuk ke dunia lain dan tak kembali.
Menurut Mbah Kesi, menirukan ucapan sopir bus yang sempat berobat padaanya, jalan gaib yang dilalui tersebut sangat mirip dengan jalur pantura. Kondisi jalan ramai oleh lalu lalang kendaraan. Bahkan lengkap dengan tukang becak yang mangkal di tepian jalan. Tanjakan tempat truk dan bus nyasar di tengah hutan Mbagon itu adalah berupa perempatan yang saat itu meyala lampu merah hingga sopir berhenti. (*)
Membaca alam mencari Tuhan
BalasHapus