Rabu, 25 Februari 2015

Bangun Taman Modern di Gandus


Inilah desain taman Gandus di Kelurahan Karang Anyar yang akan dibangun dengan konsep modern
_____________________________


PALEMBANG --- sebuah taman berkonsep modern di Kecamatan Gandus. Rencana itu diungkap Kepala Dinas Tata Kota Palembang, Isnaini Madani, kemarin. Pembangunan taman ini salah satu persiapan menyambut Asian Games 2018.

“Kami sudah paparkan ke Pemkot dan Pemprov. Rencana ini disabut baik gubernur dan wali kota,” katanya. Taman tersebut akan dibangun di Kelurahan Karang Anyar. Luasnya sekitar 3,25 hektare.

Dari luas lahan itu, 1,7 hektare untuk danau. Lalu 0,8 hektare untuk pulau (taman), 0,12 hektare untuk food court dan plaza, 0,39 hektare untuk parkir, dan 550 meter untuk jogging track.

Di areal taman akan dilengkapi dengan fasilitas umum seperti WC dan area parkir berkapasitas 30 mobil dan 60 epeda motor. “Kalau tidak menggunakan dana APBD, juga bisa ditawarkan kepada pihak ketiga,” ujar Isnaini.

Dinas Tata Kota segera membuat DED (detail engineering design) taman itu untuk mengetahui dana yang dibutuhkan. Selain di Gandus, sudah pula diselesaikan desain taman depan tembok BKB.

“Di sana akan dijadikan taman, tapi tetap bisa untuk upacara,” jelasnya. Khusus di sana material yang mengisi taman tidak permanen karena bisa dipindah sesuai kebutuhan.pengawasannya menggunakan CCTV. (chy/ce4)
Sumatera Ekspres, Rabu, 25 Februari 2015

Cuma Bandar Kecil, Kakek-kakek dibekuk

Cuma Bandar Kecil, Kakek-kakek dibekuk

Dua tersangka kasus judi togel, Apuk dan Athiam, yang diamankan di Mapolda Sumsel, dikerumuni awak media yang mewawancarainya

______________________________

PALEMBANG --- Enam bulan belakangan ini, Wee Tjong Foo alias Apuk (65), aman-aman saja menerima pasangan judi toto gelap (togel) di Jl Bambang Utoyo, depan kompleks Pakri, Kecamatan Ilir Timur (IT) II. Apuk yang rumahnya di seberang rumah dinas Kapolda Sumsel itu, mengutip uang dan nomor pasangan togel dari sejumlah tukang becak dan warga sekitarnya.

Bisnis haram kakek-kakek itu berakhir ketika dia sedang menyetor kepada bandarnya, Warisno alias Athiam (63). Keduanya digerebek aparat Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, di Jl Letkol Iskandar, dekat restoran Selatan Indah, Sabtu (21/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Barang buktinya hanya uang Rp 433 ribu dan beberapa lembar rekapan togel.

“Aku ngasihke nomor pasangan togel sama Athiam, tahunya digerebek polisi. Yang pasang, tukang becak di dekat rumah,” aku Apuk, kakek emapt cucu.

Tersangka Athiam, juga tidak bisa mengelak lagi. Dia mengaku hanya jadi bandar kecil-kecilan, sementara bandar besar lainnya masih banyak di Palembang.

Omzet per hari pun cuma Rp 500 ribuan, selama setengah tahun buka ini. “Lihat nomor keluar dari internet itulah. Iseng bae aku buka ini, jadi bandar. Kalau pasangan besar, aku jadi kaki dan ngirim ke bandar yang besar lagi,” beber Athiam, warga Lr Karya, RT 04/01, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat (IB) I.

Kemarin, kedua kakek-kakek yang rambutnya sudah dipenuhi uban itu hanya bisa berjalan lamban saat digiring polisi. “Tersangka bersama barang bukti langsung kami amankan. Keduanya dijerat pasal 303 KUHP tentang Perjudian,” kata Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP FX Winardi Prabowo SIK didmpingi Kanit 5 Kompol Usman Siagian, kemarin. (gti/air/ce5)

Sumatera Ekspres, Rabu, 25 Februari 2015