Jumat, 08 Maret 2013

Perbedaan Mimpi dan Astral Projection

Oleh: M. Yusuf

Mimpi hanyalag buah dari tidur manusia yang hanya diapresiasikan gambaran yang sebelumnya terjadi dan akan terjadi dan setelah terjadi dan semua bergantung pada setiap orang yang memimpikannya. Setiap kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan itu semua di luar kuasa mimpi

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, ataupun indera lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Mimpi juga dapat dikatakan sebagai bunga tidur bagi setiap orang, ada pula mimpi yang dianggap sebagai harapan yang tidak kesampaian, bahkan banyak juga yang beranggapan, bahwa mimpi itu tidak memiliki arti sama sekali.

Tapi ada pula yang menyatakan bahwa mimpi adalah merupakan jalan utama atau jalan emas untuk memasuki dunia batin atau hati nurani kita. Dan mimpi itu adalah wujud dari setiap gambaran yang tidak nyata, mimpi kadang dapat menjadi nyata ketika setelah sadar dan terbangun dari tidur kita atau ketika suatu waktu tidak sengaja atau tidak direncanakan atau pula tiba-tiba bertepatan dengan waktu yang bersamaan dengan mimpi itu sendiri.

Kadang kala jika mimpi itu terus terbayangkan maka bisa jadi akan jadi kenyataan dan sifatnya kadang menjadi positif atau negatif tergantung pada apa yang dapat kita pahami dari setiap mimpi yang telah terjadi dan gambaran dari mimpi tersebut.

Maka perlu kita sadari bahwa mimpi itu hanyalah buah dari tidur manusia yang hanya diapresiasikan gambaran yang sebelumnya terjadi dan akan terjadi dan setelah terjadi, di sana terdapat barbagai hal yang dapat terjadi dan semua bergantung pada setiap orang yang memimpikannya. Setiap kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan itu semua di luar kuasa mimpi.

Sering kali banyak orang berkata bahwa kita tidak boleh terlalu mempercayai kata-kata mimpi, karena itu bisa menyebabkan orang itu menjadi syirik nantinya. Mimpi juga ada dua macam; yaitu mimpi baik dan mimpi buruk.

Mimpi baik adalah mimpi yang efeknya positif, tetapi semua belum tentu efeknya menjadi baik dan positif, efeknya bisa saja akan menjadi buruk, kenapa bisa begitu? Karena kita kadangkala selalu salah dalam mengartikan mimpi itu sendiri dan semua tergantung pada si penerima mimpi, apa mereka dapat menjaga mimpi itu, untuk tidak akan menjadi terbalik dari positif menjadi negatif, sehingga akan berakibat buruk pada diri kita nantinya.

Mimpi buruk adalah kebalikan dari mimpi baik, yang efeknya negatif semua, tetapi belum tentu juga dikatakan buruk/negatif, karena di sana kita juga akan menemukan point-point yang mengandung hal-hal positif.

Mimpi itu sangat penting, dan janganlah Anda sampai meremehkan arti sebuah mimpi. Karena jika yang bermimpi itu adalah orang-orang shaleh, rajin beribadah, dan sangat menghindari beragam maksiat, sudah barang tentu mimpi itu bisa jadi merupakan sebuah sinyal sangat penting dari Tuhan. Sebab, orang-orang shaleh itu sinyalnya sangat kuat dan selalu nyambung terus dengan Allah SWT selama 24 jam, baik ketika ia sedan shalat atau pun berada di luar waktu shalat (beraktivitas).

Oleh karena itu, sebagian orang-orang penting di negeri kita ini, banyak yang memburu atau ingin dekat dengan orang-orang yang dekat dengan Tuhan. Karena menurut pandangan mereka mimpi-mimpinya adalah sinyal yang bagus, apalagi doanya. Karena doanya orang-orang shaleh itu, akan mampu membuka pintu langit yang kuat dan rapat. Tuhan pun akan berkenan mengabulkan semua permintaan dan permohonan orang-orang shaleh itu. Karena Allah selalu dekat, dan orang-orang shaleh itu juga dekat dengan-Nya.

Hanya saja, kebanyakan orang-orang shaleh itu tidak ada mempunyai tanda-tanda khusus sebagaimana yang terlihat dipermukaan. Sehingga sangat sukar bagi kita untuk menemukan orang yang benar-benar disebut atau termasuk dalam golongan orang-orang shaleh yang selalu dekat dengan Tuhan.

Salah satu fungsi mimpi adalah mengangkat pikiran, khayalan, dan hasrat hati manusia yang dalam hidup sadar kurang diperhatikan. Karena itu, mimpi juga dapat disebut memiliki motif menyeimbangi kondisi pribadi supaya kepribadian seseorang tidak tumbuh pincang.

"Suka atau tidak suka, mimpi itu mengingatkan Anda, supaya Anda mau melihat kebenaran. Kadang kebenaran itu ditayangkan dengan cara amat mengejutkan, supaya diperhatikan." Mengutip Darminta SJ, ada tiga macam mimpi berdasarkan waktu menurut orang Jawa, yaitu:

1. Titi onyi (waktu antara 21.00-24.00)
Mimpi pada waktu jam-jam tersebut dapat dipahami tidak memiliki arti yang sangat khusus, kecuali menunjuk pada pengaruh pengalaman hidup sebelum tidur. Biasanya isi mimpi hanya berkaitan dengan peristiwa hidup yang terjadi siang hari atau sebelumnya atau sisa masalah ketika masih terjaga.

2. Gondo onyi (waktu antara 24.00-03.00).
Sedangkan mimpi pada jam trsebut di atas, menunjuk pada kualitas kejiwaan kita dalam mengarungi kehidupan, menyingkapkan apa yang tersembunyi di dalam diri kita agar dapat diketahui, diterima, kemudian diolah. Jika diketahui sebagai gangguan dalam kehidupan Anda sehari-hari hendaknya segera dapat disingkirkan, namun sebaliknya jika dirasakan hal itu sebagai dukungan bagi kehidupan Anda, sebainya diterapkan dalam kehidupan selanjutnya.

3. Puspa tajam (waktu antara 03.00-06.00).
Untuk mimpi pada jam ini diartikan dan diyakini mengungkapkan adanya keterlibatan Allah SWT, dan kita ditantang untuk dapat mengenal suara, ajakan, dan pesan kehadiran Allah.

Intinya adalah; semua mimpi-mimpi itu adalah kunci untuk kita dapat memahami apa yang sedang kita hadapi dan kita rasakan ketika mimpi itu terjadi, semua itu juga tergntung kedekatan kita kepada Tuhan kita untuk dapat memahami tentang mimpi yang kita rasakan.

Lain dengan istilah Asral Projection (dejavu). Hal pertama yang harus kita pahami adalah apakah yang dimaksud dengan Astral Projection? Pernahkh kita merasa dejavu? Berada di tempat yang berbeda pada saat bersamaan? Ketakutan, kelelahan, atau kebahagiaan setelah bangun dari mimpi? Atau mendengar cerita orang-orang yang kembali dari mati surinya?

Astral projection sederhananya bisa disebut sebagai kemampuan untuk ke luar dari tubuh fisik. Pengertiannya adalah suatu keadaan di nama jiwa kita melakukan perjalanan sendiri ke tempat lain, terpisah dari tubuh kita. Tapi sebenarnya ini bukan suatu mimpi, karena jika ditilik lebih dalam, jiwa kita benar-benar berada di tempat lain tersebut, dan bahkan kita bisa melakukan suatu aktivitas di sana.

Proyeksi Astral (atau perjalanan astral) adalah interpretasi out-of-tubuh pengalaman (OBE) yang mengasumsikan keberadaan "tubuh astral" terpisah dri tubuh fisik dan mampu untuk melakukan perjalanan luar itu. Proyeksi Astral atau perjalanan di ruang astral menandakan tubuh astral meninggalkan tubuh fisik untuk melakukan perjalanan di pesawat astral.

Ide perjalanan astral berakar kesamaan rekening agama di seluruh dunia dari akhirat di mana kesadaran atau perjalanan jiwa atau "pendakian" digambarkan dalam istilah seperti "sebuah.... ke luar dari tubuh pengalaman, dimana spiritual traveler meninggalkan tubuh fisik dan perjalanan di tubuh halusnya (atau dreambody atau badan astral) menjadi 'tinggi' alam." Oleh karena ituhal ini dapat dikaitkan atau terkait dengan pengalaman hampir mati dan juga sering dilaporkan sebagai spontan berpengalaman dalam hubungan dengan tidur dan impian, penyakit, operasi bedah, pengalaman obat, kelumpuhan tidur dan bentuk meditasi.

Hal ini kadang-kadang juga membuat kita berusaha untuk ke luar dari rasa ingin tahu, atau dapat diyakini diperlukan untuk, atau hasil, beberapa bentuk latihan spiritual. Ini mungkin melibatkan "perjalanan ke alam tinggi" yang disebut pesawat astral, namun hal ini pada umumnya digunakan hanya untuk menggambarkan setiap sensasi yang "ke luar dari tubuh" dalam dunia sehari-hari, bahkan melihat tubuh seseorang dari luar atau di atas. Ini dpat dilaporkan dalam bentuk pengalaman apparitional, pertemuan seharusnya dengan doppelganger, beberapa orang hidup juga terlihat di tempat pada waktu yang bersamaan.

Pada tahun 1960-an dan 70-an, survei melaporkan persentase mulai dari 8 persen menjadi sebanyak 50 persen (dalam kelompok-kelompok tertentu) banyak responden yang menyatakan mereka memiliki pengalaman seperti ini. The subjektif sifat pengalaman memungkinkan penjelasan yang tidak bergantung pada keberadaan tubuh "astral" dan pesawat. Ada sedikit melampaui bukti yang bersifat anekdot yang mendukung gagasan bahwa orang benar-benar bisa "meninggalkan tubuh."

Setiap orang biasanya keluar dari tubuh fisiknya secara alami pada malam hari pada saat transisi kondisi antara mengantuk dan akan tidur. Tanda-tandanya dimana tubuh akan terasa sangat ringan, rileks atau ada perasaan seperti sedikit agak melayang bagi yang lebih sensitif, yang akhirnya terlelap.

Astral Projection adalah teknik untuk memindahkan kesadaran dari tubuh fisik ke tubuh astral. Sebagaimana kita ketahui, bahwa kita mempunyai beberapa "wadah" bagi kesadaran diri kita masing-masing, dan tubuh astral adalah salah satunya.

Dalam pengertian proyeksi astral, pada saat kita keluar dari tubuh fisik, adalah tidak adanya konsep waktu dan jarak. Semua ada di sini dan saat ini juga... agak aneh, but that's real, sehingga kita sering mendengar ada orang yang bisa dilihat di beberapa tempat secara bersamaan sekaligus.

Jadi ketika kita melakukan perjalan astral ini secara 'sadar' maka dipastikan tidak akan berbahaya. Jadi ada baiknya jika kita melatih terlebih dahulu kesadaran agar dapat mengontrol kemana akan pergi dan apa yang akan dilakukan.

Biasanya ketika seseorang bermimpi mendatangi suatu tempat, sebenaarnyalah dia berada di luar tubuh fisiknya. Jika kita pernah terbangun di tengah malam atau mendekati Subuh dengan sedikit sensasi di tubuh, seperti terantuk, terjatuh atau seperti merasa kaget yang teramat sangat, pada saat itulah sebenarnya kesadaran itu kembali dari tubuh astral ke tubuh fisik. Jika saat terbangun, dapat mengingat dengan baik apa yang kita alami selama bermimpi, maka itu adalah kita baru saja melakukan sesuatu atau bisa diartikan habis melakukan perjalanan astral.

Astral Projection merupakan kejadian dimana tubuh astral kita ke luar dari tubuh fisik. Tubuh astral pada manusia adalah merupakan komponen jiwa. Dalam tubuh manusia ada tiga bagian, yaitu; Fisik, Jiwa dan Ruh. Jiwa yang menyatukan Fisik dengan Ruh.

Pada setiap bagiannya memiliki energi masing-masing. Energi pada tubuh fisik manusia dihasilkan dari pengolahan makanan dan ATP (Adenin Tri Phosphat). Energi pada tubuh ruh manusia dihasikan dari kesadaran atas kehidupannya. Sedangkan energi pada tubuh jiwa manusia dihasilkan dari keseimbangan fisik dan ruh manusia itu sendiri.

Untuk melakukan Astral Projection diperlukan energi yang cukup, tidak hanya sekedar "ke luar." Banyak yang sulit melakukan AP dikarenakan energi yang diperlukan belum cukup. Umumnya semua itu dikarenakan energi dari ruh yang minim atau kurang.

Untuk menguatkan energi dari ruh, diperlukan kesadaran atas kehidupannya. Kesadaran yang dimaksud yaitu kesadaran sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Tidak hanya beribadah kepada Tuhan sesuai keyakinan masing-masing untuk menguatkan energi ruh, tapi diperlukan juga sikap baik dengan sesama makhluk atau segala sesuatu yang merupakan ciptaan Tuhan.

Selain itu, AP dapat gagal dikarenakan niat awal yang kurang baik. Umumnya banyak yang hanya ingin coba-coba ataupun penasaran. AP bukanlah sebuah permainan ataupun sebuah ajang coba-coba. Dengan melepas tubuh Astral berarti Anda sudah siap memasuki batas antara Dunia Nyata dan Dunia Gaib, siap dengan segala resiko apapun yang terjadi di perbatasan kedua kehidupan itu nantinya.

Hati kecil Anda lebih mengetahui apakah Anda benar-benar telah siap melepas tubuh Astral atau belum. Jika hati kecil Anda berkata bahwa Anda belum siap, yang ditandai seperti adanya keraguan ataupun jantung yang berdetak cepat, maka tubuh Astral Anda tidak akan terlepas. Walaupun dalam pikiran Anda sudah siap seratus persen, tapi hati kecil tidak bisa dan sangatlah sulit untuk dibohongi.

Bila Anda memaksakan diri untuk mencobanya dalam keadaan tubuh yang tidak siap, maka dikhawatirkan akan berakibat sangat fatal yang bisa membawa kita pada kematian disebabkan karena tidak dapat kembalinya ruh ke tubuh kita.

Maka janganlah sekali-sekali Anda untuk mencoba Astral Projection jika tidak ingin akibatnya, dan berhati-hatilah terhadap Astral, karena tidak semua orang dapat melakukannya dengan baik. Semoga hal ini bermanfaat untuk pembaca semua (*)

Sumber: Mistri Edisi 550 Tahun 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya sahabatku. saya harap sudilah kiranya rekan dan sahabat meninggalkan sepatah atau dua patah kata di kolom komentar ini.

Harap berkomentar dengan sopan, dan juga mohon tidak promo. tidak mencantumkan kode-kode togel atau isi komentar yang berbau togel. jika melanggar dengan terpaksa komentar saya hapus...!! terima kasih