Minggu, 01 September 2013

Dibalik Mitos Susu



Apakah produk-produk susu baik untuk Anda? Atau, malah sebaliknya? Mampukah susu, keju dan yoghurt membantu Anda menurunkan bobot dan melawan penyakit? Ikuti investigasi kami.

Berita 1: Produk susu membantu Anda turunkan bobot.
Di tahun 2004, Michael Zemel, Ph.D., pakar nutrisi di University of Tennessee menuliskan hasil penelitiannya di American Journal of Clinical Nutrition.

Penelitian tersebut menyebutkan, mengonsumsi 3 porsi produk susu rendah lemak per hari (misalnya, 1 porsi yoghurt, 1 gelas susu skim, dan 42,5 gram keju) justru membantu bakar lemak dan mempercepat penurunan bobot.

Sementara, di tahun 2005, sebuah penelitian di Belanda mengungkap, mereka yang mengonsumsi cukup kalsium lebih ramping ketimbang yang tidak mengonsumsi kalsium secara cukup.

Pendapat Ahli: Menurut Zemel, manfaat penurunan bobot tidak bisa dilakukan dengan mengonsumsi suplemen kalsium. Ia menduga, efek pelangsingan justru berasal dari interaksi kalsium dengan komponen zat lain di produk susu. Tapi, jangan langsung membuat kesimpulan.

"Bukan berarti Anda bebas makan susu, keju dan yoghurt semaunya serta memasukkannya ke dalam pola makan harian, tanpa menambah bobot. Anda tetap harus memerhatikan kalori yang masuk."

Lakukan: Jika ingin turunkan bobot, tetaplah asup 3 porsi produk susu dalam pola makan Anda. Tapi, Anda juga harus hitung keseluruhan kalori dan lemak yang diasup.

Berita 2: Susu membuat wajah berjerawat
Sebuah studi yang dimuat Journal of the American Academy of Dermatology, menganalisa data lebih dari 47 ribu responden wanita di Harvard's National Nurses Health Study II.

Wanita-wanita yang minum lebih dari 3 gelas susu per hari pada masa remajanya, sekitar 22 persen di antaranya mengalami masalah jerawat yang berat ketimbang mereka yang hanya minum 1 gelas (atau kurang) tiap minggu.

Sementara, para wanita yang minum 2 hingga 3 gelas susu skim per hari, 44 persen di antaranya mengalami masalah jerawat di masa remajanya.
Pendapat Ahli: Jika Anda punya kecenderungan berjerawat, produk susu bisa memperburuknya. Namun, jika Anda tak punya masalah dengan jerawat, produk susu bukanlah penyebabnya. "Kulit Anda mudah berjerawat atau tidak, tergantung pada faktor genetik dan lingkungan," ucap Ranella Hirsch, MD., dermatologist di Boston, AS.

Beberapa kandungan zat dalam susu memang bisa memperburuk kondisi jerawat. Yang paling signifikan menentukan tentu saja faktor hormon.

Lakukan: Jika Anda cemas, susu bisa bikin jerawat di wajah bertambah parah. Maka, pilihlah jenis makanan lain sebagai sumber kalsium. Atau, Anda bisa pilih produk susu organik yang tidak memiliki kandungan tambahan hormon.

Berita 3: Produk susu bisa menurunkan risiko kanker payudara
Pada tahun 2005, penelitian American Cancer Society menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi dua porsi atau lebih produk susu (termasuk produk yoghurt, keju dan susu skim) memiliki risiko mengalami kanker payudara pada masa postmenopause 20 persen lebih rendah, jika dibandingkan dengan wanita yang mengasup produk susu lebih sedikit. Produk susu rendah lemak memang memberikan proteksi paling baik.

Pendapat Ahli: Secara teori, kalsium atau vitamin D alami memang menurunkan risiko kanker payudara. Namun suplemen kalsium dan vitamin D tidak memberi efek apapun.

Lakukan: Meski Anda cemas dengan kanker payudara, tetaplah konsumsi 2-3 porsi produk susu rendah lemak. "Riset lebih lanjut perlu dilakukan sebelum memberikan rekomendasi kepada masyarakat umum," ucap McCullough.

Berita 4: Susu bisa meningkatkan kanker ovarium
Sebuah studi yang dimuat di International Journal of Cancer melaporkan, wanita yang setiap hari minum 1 gelas atau lebih susu skim atau susu rendah lemak memiliki risiko kanker ovarium 32 persen lebih tinggi ketimbang mereka yang minum hanya 3 gelas atau kurang per bulan.

Mereka yang sangat doyan minum susu ternyata juga memiliki risiko 69 persen lebih tinggi terkena tumor ovarium yang jenisnya ganas.

Pendapat Ahli: Laktosa pada susu bisa jadi memberi kontribusi pada risiko tersebut.

Lakukan: Jika Anda memang berada pada kondisi berisiko tinggi terkena kanker ovarium (misalnya, dalam sejarah kesehatan keluarga ada yang terkena kanker) Anda bisa memilih kalsium dari suplemen. Tapi, pastikan suplemen tersebut juga mengandung vitamin D.

Berita 5: Minum susu rendah lemak bisa mencegah diabetes
Para periset di Massachusetts General Hospital menganalisa data dari 41.254 responden pria dan menemukan bahwa konsumsi harian produk susu rendah lemak dihubungkan dengan penurunan risiko peningkatan diabetes tipe 2.

Pendapat Ahli: Konsumsi susu memang berhubungan dengan penurunan risiko diabetes, ucap Robert Rizza, MD., pakar medis di Mayo Clinic College of Medicine di Rochester, Minnesota, AS., sekaligus pimpinan American Diabetes Association.

Namun, ia menambahkan bahwa sangat sulit menggambarkan konklusi dari penelitian seperti itu. Karena, penyakit ini bersifat epidemis. Artinya, para ilmuwan mempelajari kebiasaan sebuah kelompok besar dan menemukan hubungan penting antara kebiasaan minum susu dengan penurunan risiko terkena diabetes. Tidak diketahui pasti kebiasaan yang memberi kontribusi langsung dan memberi efek pencegahan.

"Sulit menyimpulkan efek satu macam makanan dari pola makan manusia yang kompleks," jelas Dr. Rizza. "Secara umum, mereka yang minum atau makan produk susu rendah lemak cenderung memiliki pola makan lebih sehat," ucapnya.

Lakukan: Lemak hewani yang padat dalam produk susu beserta turunannya bisa menaikkan risiko penyakit. Jadi, pastikan Anda memilih minum susu produk susu skim atau susu rendah lemak beserta turunannya, seperti keju rendah lemak, dan juga yoghurt rendah lemak.

Berita 6: Minum susu setiap hari bisa menjauhkan dari penyakit kardiovaskular.
Pada penelitian yang dilakukan di Jepang terhadap pria dan wanita, terungkap bahwa mengasup kalsium melalui produk susu dihubungkan dengan penurunan risiko stroke.

Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2005 yang dimuat pada Journal of Epidemiology and Community Health menunjukkan bahwa pria yang minum susu setiap hari, memiliki risiko terkena penyakit jantung atau stroke 32 persen lebih rendah, ketimbang mereka yang jarang minum susu.

Pendapat Ahli: Pada penelitian yang dilakukan di Jepang itu, para responden mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan detail tentang kebiasaan pola makan secara keseluruhan. Jadi, lagi-lagi sulit menjustifikasi bahwa kalsium adalah satu-satunya nutrisi yang bekerja dan berguna mengurangi risiko penyakit berat.

Tanpa melihat fakta bahwa susu padat lemak juga melindungi tubuh dari penyakit jantung, lemak jenuh (dalam susu padat lemak) memang meningkatkan tingkat Low Density Lipoprotein (LDL) atau lemak jahat tubuh yang bisa mengakibatkan terkena risiko serangan jantung, ucap Alice Lictenstein, pakar kebijakan dan ilmu nutrisi di Tufts University, AS.

Lakukan: Tetaplah mengasup susu dan produk-produk susu turunannya. Tapi, lagi-lagi pastikan Anda memilih susu yang rendah lemak. (ins)

Sumber: Yahoo She

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya sahabatku. saya harap sudilah kiranya rekan dan sahabat meninggalkan sepatah atau dua patah kata di kolom komentar ini.

Harap berkomentar dengan sopan, dan juga mohon tidak promo. tidak mencantumkan kode-kode togel atau isi komentar yang berbau togel. jika melanggar dengan terpaksa komentar saya hapus...!! terima kasih